Candi Plaosan
- Nama Candi: Candi Plaosan
- Aksara Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥ꧀ꦭꦲꦺꦴꦱꦤ꧀
- Harga Tiket: 10.000 Rupiah
- Hari Buka: Senin - Minggu
- Jam Buka: 07.30 - 16.30
- Fasilitas: Toilet, Parkir, Warung, Toko Souvenir
- Lokasi: Dk. Plaosan, Ds. Bugisan, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah Singkat Candi Plaosan
Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Menurut sejarahnya, pada zaman kerajaan dulu, seorang Raja bernama Pikatan memberikan sebuah persembahan kepada Pramuda Wardhani sebagai tanda cinta. Raja Pikatan dan Wardhani memiliki perbedaan latar belakang kepercayaan, Hindu dan Buddha. Candi Plaosan merupakan persembahan cinta Raja Pikatan kepada Wardhani yang memiliki unsur campuran dua agama yaitu Hindu dan Buddha. Oleh sebab itulah maka Candi Plaosan melambangkan keharmonisan antara dua agama yang berbeda.
Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi.
Candi Plaosan merupakan salah satu wisata pendidikan dan religi di Jawa Tengah.Perhatian pemerintah terhadap kompleks Candi Plaosan diberikan diantaranya melalui pemugaran, meliputi Candi Induk Utara, Stupa dan Candi Perwara, Candi Patok, Arca-arca Dwarapala, Gapura, serta Mandapa
Deskripsi Arsitektur
Candi Plaosan Lor
Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat mandapa terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan.
Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah.
Candi Plaosan Kidul
Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar.
Hal Menarik
Yang menarik dari Candi Plaosan ini adalah parit berukuran 440m x 270m yang mengelilingi kompleks candi beserta beberapa temuan lepas berupa ribuan fragmen gerabah dan beberapa keramik asing di dalamnya. Kemungkinan besar, parit tersebut dahulu dimanfaatkan untuk menurunkan air tanah di Kompleks candi agar tanahnya menjadi padat. Konon, kerajaan zaman dahulu menganggap bahwa unsur air, gunung, dan sawah merupakan sesuatu yang suci, oleh sebab itu, candi diibaratkan sebagai gunung tempat para dewa bersemayam yang dikelilingi samudera.
Tips Berkunjung
- Gunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze untuk mendapatkan petunjuk arah yang lebih akurat dan real-time.
- Perhatikan kondisi lalu lintas, terutama pada jam sibuk.
- Siapkan uang tunai untuk pembayaran tiket masuk dan parkir.
- Bawalah topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya jika Anda berkunjung pada siang hari.
- Kenakan pakaian yang sopan dan nyaman saat mengunjungi tempat ibadah.
- Menjaga kebersihan dan kelestarian di sekitar candi.